Powered By Blogger

Selasa, 08 Maret 2011

pemanfaatan dan pembudidayaan aloe vera sebagai obat alternatif


PEMANFAATAN DAN PEMBUDIDAYAAN ALEO VERA SEBAGAI OBAT ALTERNATIF


Disusun
OLEH:
Randy Budiawan 
Samuel Wiranto

Di Revisi Ulang
Oleh :
Adliah Ali
Nurul Muhlisa

SMA NEGERI 12 Makassar

LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah sebagai tugas kelompok pada semester genap tahun 2010/2011 yang dibuat berdasarkan penelitian terhadap PEMANFAATAN DAN PEMBUDIDAYAAN ALOE VERA SEBAGAI OBAT ALTERNATIFdibuat dan di susun oleh, 
         Nama :
  • Randy Budiawan
  • Samuel Wiranto 
    Sekolah : SMA Negeri 2 Pahandut


Dan direvisi ulang oleh:
Nama :
Adliah Ali
Nurul Muhlisa

Kelas : XII IPA 2






Sekolah : SMA Negeri 12 Makassar

Laporan Hasil Penelitian Mata Pelajaran Mulok(KIR) ini telah
Diperiksa dan Disetujui oleh :

Kepala Sekolah                                                                          Pembimbing
SMA Negeri 12 Makassar

Drs.Abbas Pandi                                                                  Dra. Herlina Sulaiman


NIP : 19541231198303 1231                                          NIP:19621018 198603 2012









KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang pemanfaatan dan pembudidayaan Aloe Vera dimana makalah ini berfokus pada pemanfaatan dan pembudidayaan Aloe Vera sebagai obat alternatif yang kami harapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.




Makassar, 05 - 02 - 2011


Perevisi/pengedit       
                                                     









DAFTAR ISI
H  HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………..1
HALAMAN PENGESAHAN ...……………………………………………………….......2
KATA PENGANTAR ……………...………………………...………………………….…3
DAFTAR ISI ………………………...……………………………………………………..4
BAB I PENDAHULUAN
  • A. Latar Belakang……………………………………………….… 6
  • B. Rumusan Masalah…...……………………………………….… 7
  • C. Tujuan penelitian........……………………………………….…. 7
  • D. Manfaat penelitian......….…………………………...…….....… 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
  1. Kajian pustaka……………...............................………....……...8
  2. Kerangka pikir.............................................................................13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
  1. Materi penelitian.........................................................................................14
  2. Metode penelitian.......................................................................................14
  3. Metode pengambilan sampel......................................................................14
  4. Teknik pengumpulan data..........................................................................15
  5. Populasi dan sampel...................................................................................15
  6. Waktu dan lokasi penelitian.......................................................................15
  7. Teknik analisis dan pengolahan data..........................................................15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
  1. HASIL...................................................................................................17
  2. PEMBAHASAN...................................................................................22
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 25
B. Saran……………………………....…………………………………..25
LAMPIRAN...........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...…. 27
BIODATA PENULIS……………….......................................................................................28


















BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
Salah satu industry pengolahan hasil pertanian yang sekarang ini sedang marak dikembangkan adalah industry pengolahan komoditas lidah buaya. Komoditas lidah buaya adalah salah satu peluang investasi sector pertanian, khusus tanaman pangan holtikultura yang sangat prospek untuk dikembangkan karena permintaan pasar terhadap komoditas tersebut semakin meningkat.
Tanaman lidah buaya / Aloe vera merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan.Lidah buaya(Aloe vera) merupakan salah satu tanaman hias yang sering kita lihat berada di pekarangan rumah. Lidah buaya adalah jenis tanaman yang berasal dari Afrika.Beberapa keunggulan komparatif dari tanaman lidah, buaya antara lain pemeliharaannya yang relatif mudah produksi relatif lebih tahan lama dari pada produk hortikultura lainnya tidak mudah busuk dan gangguan hama penyakit relatif kecil. Prospek pengusahaan tanaman ini juga ditunjang dengan kenyataan bukti bukti manfaat dan kegunaan lidah buaya yang sangat luas, misalnya untuk pengobatan sampai kosmetik kecantikan.
Dahulu kurangnya masyarakat yang membudidayakan lidah buaya ini, dikarenakan banyak diantara mereka yang kurang mengetahui manfaat atau khasiat yang terkandung pada lidah buaya ini. Namun seiring dengan berjalannya waktu, saat ini sudah banyak masyarakat yang mulai mencoba-coba membudidayakan tanaman lidah buaya tersebut setelah mengetahui banyaknya manfaat lidah buaya khusunya dalam pengobatan alternative. Seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanamn ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Oleh karena itu pembudidayaan aloe vera sangat penting dilakukan, mengingat khasiatnya yang luar biasa mulai dari daunnya hingga yang paling memiliki banyak khasiat yaitu gel lidah buaya yang berlendir. Tidak hanya itu tanaman lidah buaya(Aloe vera) bisa menjadi salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan Hal tersebut mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya.
  1. RUMUSAN MASALAH
  • Apakah lidah buaya bisa dibudidayakan?
  • Bagaimana cara pembudidayaan lidah buaya?
  • Apakah pembudidayaan lidah buaya bermanfaat?
  • Apakah lidah buaya bisa dimanfaatkan sebagai obat alternatif ?
  • Bagaimana proses pembuatan lidah buaya menjadi obat alternatif?
  1. TUJUAN PENELITIAN
  • Untuk mengetahui lidah buaya bisa dibudidayakan
  • Untuk mengetahui cara pembudidayaan lidah buaya
  • Untuk mengetahui manfaat pembudidayaan lidah buaya
  • Untuk mengetahui lidah buaya bisa dimanfaatkan sebagai obat alternatif
  • Untuk mengetahui proses pembuatan lidah buaya menjadi obat alternatif
  1. MANFAAT PENELITIAN
  1. BAGI SISWA :
  • Melatih kemampuan membuat karya ilmiah
  • Memberikan kita pengetahuan mengenai tanaman lidah buaya khususnya dalam pemanfaatannya
  • Siswa dapat mengetahui bagaimana cara pengolahan lidah buaya menjadi obat alternatif
  1. BAGI SEKOLAH :
  • Dalam bidang kesehatan lidah buaya tidak memiliki efek samping bagi penggunanya
  • Kita dapat mengetahui bahwa lidah buaya dapat digunakan sebagai obat-obatan tradisional
  1. BAGI MASYARAKAT :
  • Menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam pembudidayaan lidah buaya
  • Masyarakat dapat menggunakan lidah buaya sebagai obat alternatif
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
  1. KAJIAN PUSTAKA
  1. Pengertian Lidah Buaya  

    Lidah buaya adalah jenia tanaman yang berasal dari Afrika. Tanaman ini memiliki ciri-ciri yaitu merupakan tanaman sukulen tahunan. Daun berdaging tebal dan banyak mengandung lendir atau gel. Lidah buaya dapat digunakan sebagai tanaman hias, tanaman obat, maupun minuman. Dari lebih 300 jenis Aloe, hanya tiga jenis yang diusahakan secara komersial, yaitu Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), Aloe perryi dan Aloe ferox. Di antara ketiga jenis Aloe tersebut, hanya jenis Aloe vera yang paling berpotensi untuk dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan industri farmasi, pangan dan kosmetika.

    Kandungan: Cairan lidah buaya mengandung unsur utama, yaitu aloin, emodin, gum dan unsur lain seperti minyak atsiri. Senyawa - senyawa gula juga terdapat pada lidah buaya dalam bentuk mannosa, glukosa, serta sejumlah kecil silosa, arabinosa, galaktosa, ramnosa serta enzim - enzim oksidase

    Manfaat: Produk yang dihasilkan dari lidah buaya dapat berupa shampo, pasta gigi, dan aneka macam kosmetik lainnya malahan sekarang telah dijual dalam bentuk minuman koktail. Kegunaannya bagi kesehatan manusia antara lain untuk mengobati sakit kepala / pusing, sembelit, kejang pada anak, kurang gizi, batuk rejan, muntah darah, kencin manis, wasir, peluruh haid dan penyubur rambut. Selain itu lidah buaya juga bermanfaat sebagai penyembuh luka dan luka bakar serta mengurangi infeksi.
  1. Pemanfaatan lidah buaya
Tanaman lidah buaya(Aloe vera) merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan Hal tersebut mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman budidaya tanaman tersebut di. berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan Kalimantan Budidaya lidah buaya di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan 8.000 Barat mampu menghasilkan produksi kg ha dengan 1,5 bagian pelepah yang dipanen dapat mencapai kg per 70 pelepah dan panjang pelepah mencapai cm Beberapa keunggulan kompara tif dari tanaman lidah, buaya antara lain pemeliharaannya yang relatif mudah produksi relatif lebih tahan lama dari pada produk hortikultura lainnya tidak mudah busuk dan gangguan hama penyakit relatif kecil Prospek pengusahaan tanaman ini juga ditun jang dengan kenyataan bukti bukti manfaat dan kegunaan lidah buaya yang sangat luas serta permintaan pasar yang cukup besar terhadap komoditas tersebut Lidah buaya mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap antara lain vitamin A B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan Choline Inositol, da n Folic acid. Sedangkan kandungan mineralnya antara lain Calcium Magnesium Potassium Sodium Iron Zinc, da n Chromium.Enzim yang terkandung dalam lidah buaya antara lain Amylase Catalase Cellulose Carboxypeptidase Carboxyhelolase, dan Brandykinase. Selain itu lidah buaya mengandung Asam Amino yaitu Arginine Asparagin Asparatic Acid Analine Serine Valine Glutamat Threonine Glycine Lycine Yrozine (Proline Histidine Leucine dan Isoliucine Dinas Pertanian 1998) Tanaman Pangan Propinsi KalimantanBarat
Bagian bagian dari lidah buaya yang digunakan dalam pemanfaatannya yaitu:
  • Daun lidah buaya dapat digunakan langsung baik secara tradisional maupun dalam bentuk ekstraknya eksudat atau getah daun yang keluar bila dipotong rasa pahit dan kental secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut, penyembuhan luka dan sebagainya
  • Gel bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan bersifat mendinginkan dan mudah rusak sehingga dibutuhkan proses pengolahan yang lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama dimana Gel lidah buaya memiliki berbagai kegunaan diantaranya Makanan dan minuman dapat dimakan langsung atau diolah menjadi nata de aloe, dawet dodol selai dan lain lain Pengobatan Laksatif, Penghilang sakit karena gigitan serangga,Obat asma dan batuk Penyembuh luka, Anti infeksi, Obat rematik dan arthritis Hepatoprotektor,Immunomodulator, Kosmetika Kecantikan, Pelembab alamim,Anti inflamasi, Anti ageing ,Tabir surya alami “ Efeksoothing” “ dan cooling dan Shampoo

Menurut seorang pengamat makanan kesehatan, Dr. Freddy Wilamana dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloe vera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Di antara ke – 72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral,enzim, hormone dan zat golongan obat. Antara lain antibiotic, antiseptic, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, anti peradangan, antipembengkakan anti Parkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisiten terhadap antibiotic.

  1. Budidaya Tanaman
  • Budidaya tanaman lidah buaya telah dilakukan semenjak beberapa tahun yang lalu di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memenuhi pasar ekspor terutama ke negara Jepang. Jepang adalah negara pengguna lidah buaya terbesar di dunia, kebutuhan akan lidah buaya segar mencapai 20 kontainer (300 ton/bulan). Kebutuhan ini dipasok oleh Brazil dan Thailand.
  • Melihat kebutuhan pasar ekspor yang besar tersebut, maka budidaya lidah buaya merupakan usaha bisnis yang menggiurkan. Selain itu, Indonesia saat ini masih mengimpor hasil dari olahan lidah buaya seperti sabun, sampoe, powder dan olahan lainnya.
  • Budidaya lidah buaya tidaklah sesulit yang kita bayangkan, hal ini dikarenakan lingkungan tumbuh dari tanaman lidah buaya sangat cocok untuk dikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia. Ada tiga jenis tanaman lidah buaya yang memiliki nilai komersial yang tinggi: antara lain Aloe barbandensis dari Amerika, Aloe ferox dari Afrika dan Aloe sinensis dari Asia (Cina). Aloe barbandensis adalah yang terbaik untuk dibudidayakan karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit, ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis lainnya
Diagram Alur Budidaya Tanaman Lidah Buaya
  • Cara Budidaya Tanaman Lidah Buaya
  • Sebelum melakukan budidaya tanaman lidah buaya dilakukan penyiapan lahan untuk budidaya. Lahan disiapkan dalam keadaan telah dibajak dan di gemburkan terlebih dahulu kemudian di buat saluran drinase dan bedengan. Bendengan dibuat dengan ukuran 1 x 2 meter dan tinggi 30-40 cm dan panjang di sesuaikan dengan kondisi lahan.
  • Budidaya tanaman lidah buaya dimulai dengan melakukan pembibitan terlebih dahulu, pembibitan dilakukan cara vegetatif, bibit diambil dari tanaman induk berupa anakan dengan jalan dicongkel dan diusahakan agar akarnya tidak putus. Anakan yang telah di dapatkan ditanam dalam polibag. Lama pembibitan adalah 3-5 bulan.
  • Setelah masa pembibitan barulah bisa ditanam diareal pembudidayaan. Bibit tanaman lidah buaya ditanam dalam lubang dengan kedalaman kurang lebih 10 cm. Pada waktu penamanan diusahakan agar tanaman lidah buaya tidak berhimpitan dandaun tidak patah.
  • Pemeliharaan tanaman lidah buaya dilakukan dengan cara memasukan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2-5 kg pada waktu 1-2 minggu sebelum ditanam. Kemudian setelah pasca tanam dapat diberikan pupuk Urea dan Furadan
  • Lidah buaya sudah dapat dipanen pada umur 12-8 bulan setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan setiap bulan. Pasca panen, pelepah lidah buaya di bawa ke tempat penyortiran. Setelah di sortir kemudian dibungkus dan selanjutnya dibawa ke tempat pemerosesan lebih lanjut.
  • Pembiakan dapat dilakukan melalui anakan (umum dilakukan), benih, maupun setek batang. Sekarang sudah tersedia bibit hasil kultur jaringanTanah berdrainase baik, subur dengan bahan organic tinggi
  • Pengairan cukup
  • Pembibitan:
  • Anakan yang telah cukup besar, berusia sekitar 1 - 2 bulan, dipisahkan dari tanaman induk (ditangkarkan). Anakan akan muncul dari tanaman induk pada usia 5 - 6 bulan. Penjarangan anakan ini sangat penting dilakukan agar tanaman lidah buaya dapat tumbuh besar.
  • Pembibitan dari anakan dapat dilakukan di bedengan atau di polibag. Pembibitan di bedengan dapat dilakukan dengan membuat bedengan berukuran 1 - 1.5 m x 10 m atau menurut kebutuhan dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm. Bedengan harus benar-benar remah agar pertumbuhan akar bibit tidak terganggu. Bibit yang terganggu perkembangan akarnya akibat tanah yang keras tidak akan tumbuh berkembang. Sebelum ditanami bibit, bedengan ditaburi pupuk kandang sebanyak 20 – 40 kg (1 - 2 karung) per bedeng dan diaduk secara merata. Penaburan kapur pertanian dianjurkan untuk mengurangi serangan cendawan. Penambahan urea sebanyak 7,5 kg per bedeng bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan bibit.
  • Sedangkan pembibitan di polibag, bisa dilakukan dengan media tanah dicampur pupuk kandang 1 : 1 atau 1 : 2 dan ditambahkan NPK 5 gram per polibag tiap dua minggu. Setelah itu polibag ditaruh di tempat yang cukup teduh namun masih terkena sinar matahari.
  • Saat awal pembibitan merupakan tahap dimana kebutuhan air harus diperhatikan. Bibit mungkin akan berwarna kemerah - merahan karena belum beradaptasi dengan lingkungan. Dengan pengairan yang cukup, seminggu setelah pembibitan, bibit akan menunjukkan pertumbuhan normal / pulih dari stres lingkungan akibat pemisahan dari induk. Pengairan yang berlebihan harus dicegah karena bibit mudah busuk akibat serangan cendawan pada keadaan lembab. Bibit yang terserang cendawan sebaiknya dibuang agar tidak menular dan tanah disekelilingnya dibuang.
  • Penanaman di Lahan:
  • Bibit sudah siap ditanaman di lapangan setelah berumur sekitar satu bulan (satu bulan setelah bumbungan / penangkaran). Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah diberi pupuk kandang sekitar 1,5 kg per lubang tanam atau sekitar 20 sampai 30 ton per hektar. Jarak tanam yang dipakai 80 cm x 80 cm atau 80 cm x 70 cm secara zig-zag. Pupuk dasar yang digunakan adalah 10 g urea, 8 g SP-36 dan 9 g KCl per lubang tanaman. Pemberian pupuk susulan dilakukan tiap 3 bulan sebanyak 10 g urea dan 9 g KCl.
  • Pemeliharaan:
  • Penyulaman di lahan dilakukan setelah tanaman berumur 1 - 2 MST (minggu setelah tanam), yakni dengan cara mengganti tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya dengan tanaman baru. Penyiangan (pembersihan gulma) dilakukan sesuai kebutuhan, yaitu ketika pertumbuhan gulma mulai banyak dan mengganggu tanaman. Penyiangan pada tanaman lidah buaya sangat penting dilakukan karena peertumbuhan gulma yang cenderung pesat dan menganggu tanaman.
  • Daun - daun bagian bawah yang telah berwarna kekuningan dan daun yang terserang penyakit perlu dibuang. Daun dijaga agar tidak sampai tertimbun tanah yang akan menyebabkan busuk akibat serangan cendawan.
  • Pengairan perlu dilakukan ketika lahan terlihat kering (lama tidak turun hujan). Pengairan yang telat akan menyebabkan tanaman layu dan daun berubah warna kuning kemerahan yang memerlukan waktu agar pulih kembali
  • Hama dan Penyakit: 
     Hama yang menyerang lidah buaya relatif sedikit. Terkadang ulat atau belalang menyerang daun lidah buaya. Pada keadaan lembab sering juga ditemui hama yang menyerang akar dan batang lidah buaya, terutama saat pembibitan. Sedangkan penyakit yang menyerang terutama busuk basah akibat cendawan / bakteri pada daun. Penyemprotan pestisida hanya dilakukan bila serangan hama dan penyakit cukup mengganggu.

  1. KERANGKA PIKIR

PEMBUDIDAYAAN DAN PEMANFAATAN ALOE VERA SEBAGAI OBAT ALTERNATIF

VARIABEL KONTROL : Pemanafaatan dan pemmbudidayaan Aloe Vera
VARIABEL TERIKAT : pengobatan alternatif
VARIABEL BEBAS : Pembuatan makanan dan minuman es dawet

HIPOTESIS
HIPOTESIS 1 : jika lidah buaya dibudidayakan dapat dimanfaatkan sebagai obat alternatif
HIPOTESIS0 : jika lidah buaya dibudidayakan tidak dapat dimanfaatkan sebagai obat alternatif

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DATA

KESIMPULAN









BAB III
METODE PENELITIAN
  1. MATERI PENELITIAN
Materi penelitian kami adalah lidah buaya yang terdapat pada lingkup masyarakat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini,khususnya pembudidayaan lidah buaya adalah sebagai berikut :
No
Alat dan bahan
Kegunaan
1
Bibit lidah buaya
Membudidayakan lidah buaya
2
Kapur pertanian
untuk mengurangi serangan cendawan
3
Pupuk urea , KCL,NPK, furadan
  • untuk merangsang pertumbuhan bibit.
4
Cangkul
Untuk menggali bedeng sebagai media tanam
5
Air
Agar tanaman tidak kekurangan air
6
Bedengan atau pot
Sebagai media tanam lidah buay

  1. METODE PENELITIAN
Adapun metode penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka dimana metode pustaka adalah metode dengan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti internet dan buku dan penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif dimana metoda deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya,penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama.yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek/subjek yang diteliti secara tepat serta dengan melakukan observasi langsung kelapangan,
  1. METODE PENGAMBILAN SAMPEL
  • Sampel yang digunakan adalah lidah buaya, ada tiga jenis tanaman lidah buaya yang memiliki nilai komersial yang tinggi: antara lain Aloe barbandensis dari Amerika, Aloe ferox dari Afrika dan Aloe sinensis dari Asia (Cina). Aloe barbandensis adalah yang terbaik untuk dibudidayakan karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit, ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis lainnya. Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal amerika serikat menyebutkan bahwa dalam aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan.


  1. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
  • Tentukan tempat pengambilan bahan
  • Siapkan alat dan bahan
  • Tentukan tempat pengolahannya
  • Kumpulkan semua materi penelitian (sampel) yang ditemukan
  • Simpan sampel untuk analisis data
  • Proses pembibitan
  • Hasil pembibitan

  1. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Disamping itu dapat juga diartikan populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa . populasi dalam penelitian ini adalah Lidah Buaya
Sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang diteliti. Teknik pengambilan nya dengan random purposive (sengaja). Sampel dalam penelitian adalah Aloevera barbadensis miller .

  1. WAKTU dan LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 juni 2008
  1. TEKNIK ANALISIS dan PENGOLAHAN DATA
  • Menentukan tempat pengambilan bahan
  • Mempersiapkan alat dan bahan
  • Menentukan tempat pengolahannya
  • Menentukan waktu pembuatan dan pengolahannya
  • Mengumpulkan semua materi penelitian (sampel) yang ditemukan
  • Proses pengolahan atau pembuatan
  1. Pembukaan lahan
  2. Pembersihan lahan
  3. Pembuatan parit keliling
  4. Pencangkulan untuk penyiapan bidang tanam
  5. Penanam bibit
  6. Pemeliharaan tanaman
  7. Panen
  8. Pascapanen
  9. Peremajaan tanaman
  • Hasil pengolahan











BAB IV 
  • HASIL DAN PEMBAHASAN
  1. HASIL
Lidah Buaya atau Aloe vera (Latin: Aloe barbadensis Milleer) merupakan tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di benua Afrika. Tamanan Lidah Buaya ini telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa.
Catatan sejarah yang ada menyebutkan bahwa Bangsa Mesir kuno telah mengetahui manfaat lidah buaya sebagai tanaman kesehatan sejak tahun 1500 SM. Karena manfaat lidah buaya yang begitu luar biasa, bangsa Mesir kuno menyebut tanaman lidah buaya sebagai tanaman keabadian.
Tidak hanya itu, seorang tabib dari zaman Yunani kuno yang bernama Dioscordes, menyebutkan jika salah satu manfaat lidah buaya yakni memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit. Misalnya radang tenggorokan, bisul, rambut rontok, wasir, dan kulit memar, pecah-pecah serta lecet.
Tentu Kita tahu tumbuhan lidah buaya yang terkrnal banyak kasiatnya itu dalam mrngobati berbagai penyakit.Selain dapat menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain diragukan karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Sehubungan dengan banyaknya ditemukan lidah buaya disekitar kita yang digunakan sebagai tanaman hias dan obat alternatif maka kami ingin mengetahui apa yang mendorong masyarakat memanfaatkan dan membudidayakan lidah buaya sebagai obat alternatif sehingga kami memperoleh data bahwa Tanaman lidah buaya / Aloe vera merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan.Lidah buaya(Aloe vera) merupakan salah satu tanaman hias yang sering kita lihat berada di pekarangan rumah. Lidah buaya adalah jenis tanaman yang berasal dari Afrika.Beberapa keunggulan komparatif dari tanaman lidah, buaya antara lain pemeliharaannya yang relatif mudah produksi relatif lebih tahan lama dari pada produk hortikultura lainnya tidak mudah busuk dan gangguan hama penyakit relatif kecil. Prospek pengusahaan tanaman ini juga ditunjang dengan kenyataan bukti bukti manfaat dan kegunaan lidah buaya yang sangat luas, misalnya untuk pengobatan sampai kosmetik kecantikan.
Dahulu kurangnya masyarakat yang membudidayakan lidah buaya ini, dikarenakan banyak diantara mereka yang kurang mengetahui manfaat atau khasiat yang terkandung pada lidah buaya ini. Namun seiring dengan berjalannya waktu, saat ini sudah banyak masyarakat yang mulai mencoba-coba membudidayakan tanaman lidah buaya tersebut setelah mengetahui banyaknya manfaat lidah buaya khusunya dalam pengobatan alternative. Seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanamn ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Oleh karena itu pembudidayaan aloe vera sangat penting dilakukan, mengingat khasiatnya yang luar biasa mulai dari daunnya hingga yang paling memiliki banyak khasiat yaitu gel lidah buaya yang berlendir. Tidak hanya itu tanaman lidah buaya(Aloe vera) bisa menjadi salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan Hal tersebut mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya dan Rencana untuk membahas pemanfaatan dan pembudidayaan Aleo Vera maka kami akan membuat sebuah karya yang dapat memberi manfaat untuk kita semua terutama untuk bidang kesehatan, Dalam hal melaksanaan karya ilmiah ini sebelumnya telah dilaksanakan pengumpulan data dengan menggunakan 4 tahap yaitu: pengkajian, perencanaan, implementasi dan avaluasi. Berawal dari ingin tahunya kami tentang pemanfaatan dan pembudidayaan Aleo Vera sebagai obat olternatif , maka muncullah permasalahan yang menjadi tolak ukur kami dalam pelaksanaan alternatif ini.Apakah lidah buaya bisa dibudidayakan?,Bagaimana cara pembudidayaan lidah buaya?,Apakah pembudidayaan lidah buaya bermanfaat?,Apakah lidah buaya bisa dimanfaatkan sebagai obat alternatif ?dan Bagaimana proses pembuatan lidah buaya menjadi obat alternatif? Dari rumusan masalah tersebut, kami mulai merencanakan untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. Dimulai dengan mengumpulkan berbagai variabel yang dibutuhkan , pembuatan kerangka pikir , dan melihat tehnik pengumpulan data yang telah dibahas sebelumnya.
  • A. Pengkajian
  • Pengkajian adalah dasar dalam pembuatan karya ilmiah ini. pengumpulan data yang akurat dan sistimatis dalam merencanakan karya ilmiah ini. Pada saat melakukan pengkajian, kami mendapatkan data dari internet melalui observasi.
  • B. Perencanaan
  • Didalam membuat rencana penulisan melibatkan sejumlah orang dan beberapa media elektronik , hal ini perlu ada kerja sama sehingga dapat memperoleh hasil yang baik. Perencanaan meliputi perumusan tujuan yang ada pada rumusan masalah seperti bagaimana cara mengolahnya dan apa kegunaanya. perencanaan yang perlu dilakukan antara lain :
  • menentukan tempat pengambilan bahan
  • mempersiapkan alat dan bahan
  • menentukan tempat pengolahannya
  • menentukan waktu pembuatan
  • mengumpulkan semua materi penelitian (sampel) yang ditemukan
  • Proses pengolahan atau pembuatan
  1. Pembukaan lahan
  2. Pembersihan lahan
  3. Pembuatan parit keliling
  4. Pencangkulan untuk penyiapan bidang tanam
  5. Penanam bibit
  6. Pemeliharaan tanaman
  7. Panen
  8. Pascapanen
  9. Peremajaan tanaman
  • Hasil pengolahan
  1. Inflementasi
  • Beberapa cara yang kami telah lakukan pada pembuatan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
  • Mempersiapkan data sebanyak-banyaknya tentang pemanfaatan dan pembudidayaan Aleo Vera
  1. Evaluasi
  • Evaluasi diharapkan bertujuan untuk apakah hasil diberikan tercapai atau tidak, berdasarkan media elektronik ( www.google.com dan www.wikipedia.com ) dan berdasarkan evaluasi ditemukan bahwa pemanfaatan dan pembudidayaan Aleo Vera sudah banyak ditemukan ini dikarenakan khasiat dari Aleo Vera ini.Adapun cara kerjanya:
  • Pembiakan dapat dilakukan melalui anakan (umum dilakukan), benih, maupun setek batang. Sekarang sudah tersedia bibit hasil kultur jaringanTanah berdrainase baik, subur dengan bahan organic tinggi
  • Pengairancukup
  • Pembibitan:
  • Anakan yang telah cukup besar, berusia sekitar 1 - 2 bulan, dipisahkan dari tanaman induk (ditangkarkan). Anakan akan muncul dari tanaman induk pada usia 5 - 6 bulan. Penjarangan anakan ini sangat penting dilakukan agar tanaman lidah buaya dapat tumbuh besar.
  • Pembibitan dari anakan dapat dilakukan di bedengan atau di polibag. Pembibitan di bedengan dapat dilakukan dengan membuat bedengan berukuran 1 - 1.5 m x 10 m atau menurut kebutuhan dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm. Bedengan harus benar-benar remah agar pertumbuhan akar bibit tidak terganggu. Bibit yang terganggu perkembangan akarnya akibat tanah yang keras tidak akan tumbuh berkembang. Sebelum ditanami bibit, bedengan ditaburi pupuk kandang sebanyak 20 – 40 kg (1 - 2 karung) per bedeng dan diaduk secara merata. Penaburan kapur pertanian dianjurkan untuk mengurangi serangan cendawan. Penambahan urea sebanyak 7,5 kg per bedeng bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan bibit.
  • Sedangkan pembibitan di polibag, bisa dilakukan dengan media tanah dicampur pupuk kandang 1 : 1 atau 1 : 2 dan ditambahkan NPK 5 gram per polibag tiap dua minggu. Setelah itu polibag ditaruh di tempat yang cukup teduh namun masih terkena sinar matahari.
  • Saat awal pembibitan merupakan tahap dimana kebutuhan air harus diperhatikan. Bibit mungkin akan berwarna kemerah - merahan karena belum beradaptasi dengan lingkungan. Dengan pengairan yang cukup, seminggu setelah pembibitan, bibit akan menunjukkan pertumbuhan normal / pulih dari stres lingkungan akibat pemisahan dari induk. Pengairan yang berlebihan harus dicegah karena bibit mudah busuk akibat serangan cendawan pada keadaan lembab. Bibit yang terserang cendawan sebaiknya dibuang agar tidak menular dan tanah disekelilingnya dibuang.
    Penanaman di Lahan:
  • Bibit sudah siap ditanaman di lapangan setelah berumur sekitar satu bulan (satu bulan setelah bumbungan / penangkaran). Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah diberi pupuk kandang sekitar 1,5 kg per lubang tanam atau sekitar 20 sampai 30 ton per hektar. Jarak tanam yang dipakai 80 cm x 80 cm atau 80 cm x 70 cm secara zig-zag. Pupuk dasar yang digunakan adalah 10 g urea, 8 g SP-36 dan 9 g KCl per lubang tanaman. Pemberian pupuk susulan dilakukan tiap 3 bulan sebanyak 10 g urea dan 9 g KCl.
    Pemeliharaan:
  • Penyulaman di lahan dilakukan setelah tanaman berumur 1 - 2 MST (minggu setelah tanam), yakni dengan cara mengganti tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya dengan tanaman baru. Penyiangan (pembersihan gulma) dilakukan sesuai kebutuhan, yaitu ketika pertumbuhan gulma mulai banyak dan mengganggu tanaman. Penyiangan pada tanaman lidah buaya sangat penting dilakukan karena peertumbuhan gulma yang cenderung pesat dan menganggu tanaman.
  • Daun - daun bagian bawah yang telah berwarna kekuningan dan daun yang terserang penyakit perlu dibuang. Daun dijaga agar tidak sampai tertimbun tanah yang akan menyebabkan busuk akibat serangan cendawan.
  • Pengairan perlu dilakukan ketika lahan terlihat kering (lama tidak turun hujan). Pengairan yang telat akan menyebabkan tanaman layu dan daun berubah warna kuning kemerahan yang memerlukan waktu agar pulih kembali.
  • Pelaksanaan :
Hari ke-
Kegiatan
1-2 hari
Penyiapan lahan untuk pembudidayaan Aloe Vera(lahan telah dibajak dan di gemburkan)

3-5 hari
pembuatan saluran drinase dan bedengan
  • 3-5 bulan.
pembibitan
  • Bulan ke-6
Penaruhan pupuk kandang dilahan pembudidayaan Aloe Vera
Bulan ke-6 minggu ke-2
Pembibitan ditanam diarea pembudidayaan setelah pasca ditanam diberikan pupuk Urea dan Furadan
Bulan ke-7 sampai bulan ke-15
lidah buaya sudah dapat dipanen(pada umur 8-12 bulan setelah proses penanaman

Bulan ke-16
lidah buaya sudah dapat dipanen tiap bulannya dan panen lidah buaya sudah dapat diproses lebih lanjut seperti pengolahan lidah buaya menjadi obat alternatif















  1. PEMBAHASAN
Lidah Buaya atau Aloe vera (Latin: Aloe barbadensis Milleer) merupakan tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di benua Afrika. Tamanan Lidah Buaya ini telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa.
Catatan sejarah yang ada menyebutkan bahwa Bangsa Mesir kuno telah mengetahui manfaat lidah buaya sebagai tanaman kesehatan sejak tahun 1500 SM. Karena manfaat lidah buaya yang begitu luar biasa, bangsa Mesir kuno menyebut tanaman lidah buaya sebagai tanaman keabadian.
Tidak hanya itu, seorang tabib dari zaman Yunani kuno yang bernama Dioscordes, menyebutkan jika salah satu manfaat lidah buaya yakni memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit. Misalnya radang tenggorokan, bisul, rambut rontok, wasir, dan kulit memar, pecah-pecah serta lecet.
Tentu Kita tahu tumbuhan lidah buaya yang terkrnal banyak kasiatnya itu dalam mrngobati berbagai penyakit Selain dapat menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.
Lidah buaya atau sering disebut Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang sangat berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Lisah buaya ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Seorang peracik obat-obatan tradisional yang berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain diragukan karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.Lidah buaya juga dapat dijadikan sebagai makanan kesehatan yaitu: 
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. “Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal,” katanya.

Mengandung Antioksidan
Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc. 
“Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan,” ujarnya. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif. Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda. Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik. Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya. “Tapi, sejauh ini dari pasien saya yang mengonsumsi suplemen berbahan dasar lidah buaya, reaksi yang muncul adalah karena daya kerja obat yang melawan penyakit,” katanya. Namun, yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak. “Memang tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu, sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar lebih terasa manfaatnya,” lanjutnya.
Menurut data yang ada,
tanaman Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Tanaman Lidah Buaya memiliki beragam jenis. Setidaknya ada sekitar 200 jenis Tanaman Lidah Buaya yang telah diketahui. Dari ke 200 jenis tersebut yang paling bagus digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis Miller. Jenis ini setidaknya mengandung 72 jenis zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dari 72 zat tersebut terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotic  
Tanaman Lidah Buaya mempunyai kandungan antara lain aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin, aloesin

Khasiat untuk pengobatan:
  • 1) Penyubur rambut
    Ambillah daun lidah buaya segar secukupnya dan dibelah. Ambil daging daun yang seperti agar-agar dan digosokkan ke kulit kepala. Selanjutnya rambut dibungkus dengan kain dan biarkan beberapa saat agar meresap ke kulit kepala sebelum dicuci.
     2) Mengobati rambut yang mudah rontok
    Siapkan daun lidah buaya 40 g, daun mangkokan 20 g, daun waru muda 20 g, dan minyak kemiri 50 ml. Tumbuk semua daun tersebut hingga halus. Hasil tumbukan dicampur dengan minyak kemiri. Ramuan ini ditempelkan ke kulit kepala. Biarkan selama beberapa waktu (lebih lama lebih baik) sebelum dicuci.
    3) Luka bakar atau tersiram air panas yang ringan
    Tempelkan daging daun ke bagian tubuh yang sakit.
    4) Bisul
    Daging daun lidah buaya ditambah garam dan ditempelkan pada bisul.
    5) Kencing darah
    Petik 15 g daun lidah buaya segar. Peras dan ambil airnya. Tambahkan 30 g gula dan sedikit air beras sebelum diminum.
    6 ) Wasir
    Siapkan 1/2 daun lidah buaya. Buang durinya lalu dicuci bersih. Parut daun tersebut dan tambahkan 1/2 cangkir air matang dan 2 sendok makan madu. Aduk rata campuran tersebut, lalu disaring. Dengan minum ramuan ini sehari 3 kali diharapkan wasir segera sembuh.
     7) Siphylis
    Potonglah bunga lidah buaya. Rebus dengan daging dan sedikit air. Air rebusan lalu diminum.Jadi, melihat hasil ataupun produk yang telah selesai dapat disimpulkan bahwa hasil yang telah diamati pemanfaatan dan pembudidayaan Aleo Vera sebagai obat alternatif, dengan kata lain hipotesis yang telah diajukan sebelumnya yaitu H1 sudah sesuai dengan hasil akhir dari produk ini.















BAB V
PENUTUP


  1. Kesimpulan
  • Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa budidaya lidah buaya tidaklah sesulit yang kita bayangkan, hal ini dikarenakan lingkungan tumbuh dari tanaman lidah buaya sangat cocok untuk dikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia. Ada tiga jenis tanaman lidah buaya yang memiliki nilai komersial yang tinggi: antara lain Aloe barbandensis dari Amerika, Aloe ferox dari Afrika dan Aloe sinensis dari Asia (Cina). Aloe barbandensis adalah yang terbaik untuk dibudidayakan karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit, ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis lainnya
  • Lidah buaya memiliki berbagai macam manfaat, yaitu dapat sebagai sumber tenaga, menurunkan gula darah pada diabetes yang tidak tergantung insulin., bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, dan radang tenggorokan. Ini dikarenakan lidah buaya memiliki banyak khasiat yang terkandung didalamnya mulai dari daunnya hingga gel lidah buaya yang berlendir.
  1. Saran
  • Berdasarkan penelitian ini akhirnya kita mengetahui dan memahami bagaimana cara Pemanfaatan dan pembudidayaan Aleo Vera sebagai obat alternatif dan alangkah baiknya jika apa yang telah kita ketahui ini bisa dijadikan bahan acuan bila ingin memanfaatkan lidah buaya sebagai bahan baku alternatif lainnya Karena pemanfaatan lidah buaya biasanya hanya dijadikan tanaman hias dan obat alternatif lainnya memang itu sudah cukup maksimal tapi lidah buaya bisa dimanfaatkan juga untuk makanan dan minuman maka sangat perlu diaplikasikan terhadap berbagai jenis produk dari lidah buaya dengan penelitian lebih lanjut.
  • Untuk pembelajaran KIR perlu ditambahkan beberapa jam agar semua kelompok dapat mempresentasikan hasil kerjanya.
  • Dengan adanya karya tulis ini, dapat mengembangkan banyak ide-ide kreatif untuk pembudidayaan dan pemanfaatan aloevera sebagai obat alternatif.












HASIL DISKUSI

  1. ( Fausiah Kadir )
Mengapa anda memilih judul Pembudidayaan dan pemanfaatan Aloe Vera sebagai Pengobatan alternative ?
Jawaban :mungkin jarang orang yang mengetahui bahwa Aloe Vera memilki banyak manfaat, mulai dari daun, hingga gel lidah buaya. Melalui karya tulis ini, kami ingin memberi tahu apa- apa saja manfaat lidah buaya dan cara pembudidayaannya. Apalagi lidah buaya sangat cocok untuk ditanam di Indonesia mengingat iklim di Indonesia adalah iklim tropis, sehingga sangat cocok untuk dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia.





































DAFTAR PUSTAKA

WWW. Google.com
WWW. Wikipedia.com
  • Budiawan, Randy . 2008. Karya Ilmiah Pemanfaatan Aleo Vera : Bali
  • Wiranto, Samuel . 2008. Karya Ilmiah Pemanfaatan Aleo Vera : Bali
  • Sulaiman, Herlina, Dra. 2010/2011. Penuntun Penyusupan Karya Tulis Ilmiah Remaja.Makassar



  1. Biodata Penulis
  • Nama : Randy budiawan
  • Kelas : XII IPA A
  • TTL : Yogyakarta,31 January 1990
  • Sekolah : SMAN 2 PAHANDUT
  • Nama : Samuel wiranto
  • Kelas : XII IPA A
  • TTL : Jakarta,03 Maret 1990
  • Sekolah : SMAN 2 PAHANDUT
  1. Biodata perevisi
  • Nama : Adliah Ali
  • Kelas : XII ipa 2
  • TTL : Bone,27-September-1993
  • Cita-cita : Dokter umum
  • Agama : Islam
  • Kesan-kesan : saya hanya bisa mengatakan akhirya selesai juga tugas karya ilmiah ini walaupun dengan susah payah tapi ketika melihat tugas ini selesai saya hanya bisa berkata Alhamdulillah akhirnya selesai juga dan saya berterima kasih banyak kepada Ibu Herlina yang telah membimbing kami dalam pembuatan karya ilmiah ini.

  • Nama : Nurul muhlisa
  • Kelas : XII ipa 2
  • TTL : Ujung pandang,28-Oktober-1993
  • Cita-cita : Pegawai Negeri
  • Agama : Islam
  • Kesan-kesan : mudah-mudahan karya ilmiah yang terakhir diberikan oleh Ibu Herlina ini bisa bermanfaat untuk saya pribadi, siswa dan khususnya sekolah tempat saya menuntut ilmu. Dan saya akan tetap belajar bagaimana membuat karya ilimiah remaja yang baik dan benar .TERIMA KASIH SEBANYAK-BANYAKNYA KEPADA IBU HERLINA ,ATAS BIMBINGANNYA.







































Tidak ada komentar:

Posting Komentar